Sibolga, (Analisa). Walikota Sibolga HM Syarfi Hutauruk menyatakan, gerakan pramuka di dunia saat ini mengalami kemunduran, bahkan jauh tertinggal dibanding pada dua atau tiga dekade lalu. Kemunduran gerakan pramuka, terjadi pada aspek kuantitas dan kualitas.
Gerakan pramuka sebenarnya, memiliki banyak kegiatan positif bagi pembinaan kaum muda yang berkepribadian, berwatak dan berbudi pekerti luhur, beriman dan bertakwa, cerdas dan terampil.
"Pada gilirannya, Pramuka mampu berperan signifikan dalam mencegah terjadinya berbagai hal negatif di kalangan generasi muda khususnya pelajar sebagai penerus bangsa," ucap Walikota Sibolga HM Syarfi Hutauruk saat melepas Kirab Satgas Tangkal Napza Pramuka Sumatera Utara di lapangan Simaremare Kota Sibolga, Rabu (6/2).
Upacara pelepasan dihadiri Ketua DPRD Sibolga Sahlul Umur Situmeang, Kapolresta Sibolga AKBP Joas F Panjaitan, Ketua Kwarcab Pramuka Sibolga Nurdin Z, Pengurus Kwarda Pramuka Sumut, pimpinan SKPD dan ratusan anggota Pramuka daerah setempat.
Beberapa laporan dan hasil penelitian, sambung Walikota, kehidupan kaum muda saat ini dihadapkan beragam tantangan, terlebih lagi di negara yang sedang berkembang seperti Indonesia.
Terkait kehidupan sosial, ekonomi dan politik bangsa yang tidak menentu, ditemukan jutaan kaum muda yang tak jelas masa depannya, bahkan banyak di antara kaum muda tersebut tidak dapat melanjutkan pendidikan karena berbagai alasan.
Akibat kurangnya kegiatan pembinaan, serta terbatasnya jumlah wadah penyaluran minat dan bakat kaum muda, telah menyebabkan kaum muda banyak terjerumus dalam berbagai tindak kekerasan dan kesesatan.
"Terbukti, jumlah kaum muda yang terlibat dalam berbagai kasus kriminal di Indonesia dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan. Sedikitnya, tiga juta orang pengguna obat terlarang (Napza), 50-75 persen di antaranya merupakan kaum muda," tegasnya.
Ketua Panitia Jamil Zeb Tumory melaporkan, kegiatan itu bertujuan agar anggota Pramuka memiliki kemampuan melakukan penyuluhan dan pencegahan terhadap kaum muda agar tidak terperangkap bahaya narkoba, pelaksanaan Kirab Satgas Tangkal Napza ini melewati 21 kabupaten/kota se-Sumatera Utara.
Kegiatan yang dilaksanakan, mengarak bendera tangkal napza menuju perbatasan Sibolga dan Kabupaten Tapteng, melaksanakan pengobatan gratis yang dilaksanakan di dua titik yakni, Kelurahan Aek Parombunan kepada 120 orang, dan kepada tenaga bongkar muat di Pelabuhan Sibolga sebanyak 43 orang.
Kirab Tapteng
Di Tapteng, Wakil Bupati Tapanuli Tengah, H. Syukran Jamilan Tanjung juga melepas peserta Kirab Satgas Tangkal Napza Pramuka Sumatera Utara di depan kantor Bupati Tapteng di Pandan.
Syukran mengungkapkan, Pemkab Tapteng telah memprogramkan daerah setempat sebagai Negeri Wisata Sejuta Pesona di pantai barat Sumut. Tapteng memiliki banyak potensi keindahan alam yang tersebar di seluruh kecamatan, baik keindahan pantai yang berpasir putih, wisata air terjun yang dapat ditemukan di berbagai objek wisata serta potensi pariwisata lain yang sangat menarik.
"Maka itu, diharapkan peserta Kirab Satgas Tangkal Napza Pramuka Sumatera Utara dapat menceritakan keindahan dan pesona yang dimiliki Tapteng kepada masyarakat luas khususnya di Sumut, sehingga nama Tapteng nantinya semakin bergema di tanah air," harap Syukran. (yan)
Sumber: http://www.analisadaily.com/news/read/2013/02/07/105821/pramuka_harus_jadi_benteng_remaja_dari_narkoba/#.URUrOR0b6NA
comment 0 Comments
more_vert